ASPEK PEMASARAN
Aspek pemasaran, tidak terkecuali dalam
industri pariwisata apakah obyek wisata,
kuliner, seni pertunjukkan maupun akomodasi seperti hotel,
sangat memerlukan kecermatan dalam pemasaran Pemasaran hotel
mempunyai beragam maksud dan tujuan dan terkait dengan keinginan konsumen yang berbeda
– beda. Sebuah perusahaan seperti hotel tidak sekedar menjual akomodasi kamar,
fasilitas lainnya maupun makanan minuman, akan tetapi perlu memberikan nilai
tambah melalui pelayanan dan penyajian agar diminati tamu. Dalam hal ini tugas
utama pemasaran dalam kegiatannya perlu menggunakan strategi dan taktik, yang
direncanakan sedemikian rupa untuk menyampaikan cerita tentang pelayanan yang
dapat diberikan sehingga memberikan keinginan pada tamu untuk memilih.
`
PENGERTIAN
PASAR dan PEMASARAN
Philip
Kotler memberikan pengertian pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Dalam
pengertian tersebut penciptaan produk
akan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen suatu produk bisa dari kalangan
individual maupun organisasi ( perusahaan, organisasi atau pemerintah).
SEGMENTASI,
TARGET DAN POSISI PASAR
Analisis aspek Pemasaran perlu melakukan analisis beberapa hal yang
perlu di tetapkan dalam strategi bersaing yaitu Segmentasi pasar; Target pasar
dan Posisi Pasar.
Segmentasi pasar dapat diartikan membagi pasar menjadi beberapa kelompok
konsumen yang berbeda. Segmentasi perlu
dilakukan mengingat dalam pasar banyak pembeli dengan kebutuhan dan
keinginan yang berbeda- beda. Segmentasi dalam
industri hospitality dapat dipisahkan
menjadi beberapa segmen, antara lain:
- Demografis; wisatawan domestik/lokal dan
wisatawan manca negara
- Demografis;
Daya beli; Pekerjaan; Keperluan
- Psikogafis;
Selera; gaya hidup; Kelas sosial; Kepribadian
- Perilaku;
Kegunaan terhadap produk; Sikap;
Target Pasar ditetapkan setelah diidentifikasi segmen pasar dari produk yang
hendak ditawarkan kepada konsumen. Targeting
dilakukan setelah memetakan pasar, tahap targeting adalah membidik
kelompok konsumen mana yang akan kita tuju untuk menjadi sasaran penjualan. Segmen
yang akan dipilih tentunya yang menurut manajemen paling menguntungkan.
Dalam
indutri hospitality banyak terjadi manajemen menetapkan target pasar lebih dari
satu misalnya sebuah hotel menentukan segmen tamu dengan kepentingan
bisnis namun juga pada wisatawan tingkat menengah. Demikian pula segmentasi bisa juga terjadi
secara internal dalam pengoperasian
outlet hotel misalnya antara Coffee Shop dengan Dining room
ataupun Club dan Bar atau Pub, mereka akan membidik target pasar yang berbeda
meskipun dalam satu lingkungan hotel.
Positioning dilakukan apabila target
pasar sudah jelas, positioning menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa perbedaan produk yang dihasilakn dibandingkan
pesaing dan apa saja
keunggulannya. Manajemen perlu
menentukan pada posisi mana produknya akan ditempatkan. Posisi pasar ini diikuti dengan membangun
image pada konsumen yang dituju. Misalkan sebagai Budget Hotel, Family Hotel,
Luxurious Hotel, City/Business, Boutique Hotel dan sebagainya.
STRATEGI
BAURAN PEMASARAN 7P
Marketing mix adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur
pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan badan usaha,
misalnya laba, penghasilan, harta yang ditanam, omzet penjualan, dan bagian
pasar yang ingin direbut.
Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau
elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan
strategi komunikasi pemasaran, yaitu 7P : product, price, place, promotion,
people, process, dan physical evidence.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR
Permintaan dan penawaran dimasa akan datang dapat dibuat suatu analisis
peramalan. Peramalan pasar merupakan
kegiatan saat ini untuk memperkirakan kondisi pasar dimasa yang akan
datang.
Analisis
Penawaran dan Permintaan
Informasi
penawaran dan permintaan dikumpulkan dan dibuat
tabulasi, Selanjutnya dianalisa untuk menentukan apakah tambahan kamar
hotel di daerah tersebut relevan.
Langkah analisa diberikan contoh sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung rata-rata
Occupancy
Dari hotel yang paling kompetitif untuk
tahun terakhir. Diasumsikan bahwa ada
lima hotel :
Jumlah Rata-rata Permintaan Kamar
Hotel
|
Jumlah
Kamar
|
Rata-
rata Occupancy
|
Jumlah
Malam Di huni
|
1
|
320
|
70%
|
224
|
2
|
108
|
75
|
81
|
3
|
246
|
85
|
209
|
4
|
170
|
70
|
119
|
5
|
312
|
85
|
265
|
Total
|
1.156
|
|
898
|
.
Tingkat
Rata-rata Occupancy tahunan :
898
|
X
100
|
=
78%
|
1.156
|
Langkah 2: Menghitung tingkat pertumbuhan gabungan dari permintaan berbagai
sumber.
Tingkat Pertumbuhan
Permintaan Gabungan
Sumber
|
Proporsi
|
Pertumbuhan
Tahunan
|
Pertumbuhan
Gabungan
|
Pelancong Bisnis
|
75%
|
8%
|
6%
|
Peserta Konvensi
|
10
|
5
|
0.5
|
Wisatawan
|
15
|
10
|
1,5
|
Total
|
100%
|
|
8%
|
Langkah 3
: Hitung
Pertumbuhan Permintaan dari tahun ke tahun.
Rata-rata permintaan x tingkat pertumbuhan = permintaan masa depan.
Proyeksi Permintaan Kamar untuk
Masa Depan
Tahun
|
Permintaan
kamar
|
Pertumbuhan
|
Permintaan
Masa Depan
|
1
|
898
|
108%
|
970
|
2
|
970
|
108
|
1.048
|
3
|
1.048
|
108
|
1.132
|
4
|
1.132
|
108
|
1.223
|
5
|
1.223
|
108
|
1.321
|
Langkah 4
: Menghitung Suplai untuk Masa
Depan yang Diperlukan.
Saat ini rata-rata tingkat
hunian kamar sebesar 78%.
Diasumsikan:
tingkat hunian kamar “normal” 70%.
Jumlah permintaan Kamar : Tingkat Hunian Normal = Tambahan Kamar dibutuhkan
898
|
=
1.283
|
70%
|
Dapat disimpulkan
bahwa saat ini ada "Kekurangan" 127 Kamar ( = 1.283 – 1.156).
Proyeksi Suplai Kamar
Masa Depan Yang Diperlukan (5 tahun)
Tahun
|
Permintaan
Masa Depan
|
Normal
Occupancy
|
Suplai
Dibutuhkan
|
Suplai
Saat Ini
|
Tambahan
Kamar Di Perlukan
|
Saat Ini
|
898
|
70%
|
1.283
|
1.156
|
127
|
1
|
970
|
70
|
1.386
|
1.156
|
230
|
2
|
1.048
|
70
|
1.497
|
1.156
|
341
|
3
|
1.132
|
70
|
1.617
|
1.156
|
461
|
4
|
1.223
|
70
|
1.747
|
1.156
|
591
|
5
|
1.321
|
70
|
1.887
|
1.156
|
731
|